KOMJEN POL. DRS. DHARMA PONGREKUN, M.M., M.H : MASKER MERUSAK IMUN TUBUH, PENGGUNAAN DALAM JANGKA PANJANG MEMATIKAN HORMON DAN SEL

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - CORONA
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
WHATSAPP
BUKTI ADUAN
TEXT
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
889 KALI

Rabu, 16 Februari 2022

KOMJEN POL. DRS. DHARMA PONGREKUN, M.M., M.H : MASKER MERUSAK IMUN TUBUH, PENGGUNAAN DALAM JANGKA PANJANG MEMATIKAN HORMON DAN SEL


Sebuah video singkat beredar di media sosial Facebook dan menyebut penggunaan masker dapat merusak imun tubuh.

Video berdurasi 59 detik itu diklaim sebagai video pernyataan Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Komjen Pol. Dharma Pongrekun.

Di dalamnya, disebutkan masker tidak selalu aman bagi pencegahan COVID-19.

Benarkah hal tersebut?

CEK FAKTA :
Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Senin (12/4/2021), Dharma menjelaskan video itu adalah ceramah pada 11 Oktober 2020.

Video itu juga bukan dipublikasikan oleh Dharma atau tim media BSSN. Logo BSSN ditambahkan oleh pengunggah yang tidak bertanggungjawab.

Dalam video itu, Dharma mencontohkan penerapan protokol kesehatan, misalnya dalam penggunaan masker, harus dilakukan sebagai bagian dari mengikuti anjuran pemerintah dan bukan karena takut.

"Kita harus melawan iblis, jika tidak, maka kita tidak bisa (tunduk kepada Allah). Sebagai misal, dalam menggunakan masker itu karena dianjurkan, bukan karena takut. Kalau karena takut (dasarnya), karena latah, tanpa pengetahuan yang benar, maka tidak ada gunanya," katanya.

Bagian ceramah itulah yang dihilangkan dari video yang viral dan ditambahkan logo BSSN.

Kalimat yang diekspos dan ditampilkan dalam video di media sosial tersebut adalah pernyataan Dharma ketika menyatakan frasa penjelasan dari frasa sebelumnya.

Potongan video yang dapat menciptakan salah tafsir itu berdurasi 59 detik, sedangkan video lengkap berdurasi dua menit 14 detik.

KESIMPULAN :
Menurut Dharma, unggahan yang menyebatkan video itu adalah hoaks karena bukan bagian utuh dari ceramah keagamaan yang disampaikannya dan dapat menciptakan salah pengertian.

Informasi ini adalah jenis kategori Misleading Content.

RUJUKAN :
1. https://bit.ly/3tsQZ7z
2. https://bit.ly/3un4kO7